Warga sedang mencari ikan di tepi sungai Bengawan Solo, Kecamatan Laren-Lamongan, (23/10/2022)

LAMONGAN – Kenaikan ketinggian permukaan dan volume air sungai saat musim penghujan tidak selalu dihindari warga di sepanjang aliran sungai. Ada pula yang mendapatkan rezeki ketika banyak ikan yang mendadak muncul di permukaan, sehingga menjadi sasaran warga untuk menangkapnya beramai-ramai seperti di aliran Sungai Bengawan Solo di Lamongan, Minggu (23/10/2022).

Air Bengawan Solo mendadak keruh saat volume permukaan meningkat akibat tingginya intensitas hujan dari hulu. Kondisi air yang mendadak keruh karena kiriman air dari hulu membuat ikan-ikan di sungai terpanjang di pulau Jawa itu mabuk.

Warga sepanjang aliran sungai sudah paham situasi itu, mereka menyebut mabuk massal ikan itu dengan munggut, atau iwak ngumbo. Fenomena iwak ngumbo itu sudah ditunggu oleh masyarakat, seperti warga di Desa/Kecamatan Laren yang berdekatan dengan Bengawan Solo.

Seperti Mujiharjo (58), warga Dusun Ketintang, Desa Laren ini tidak menyia-nyiakan kesempatan itu dan turun ke Bengawan Solo ikut mencari ikan mabuk. Mujiharjo yang tinggal di sisi Utara sungai selalu ikut mencari ikan saat banyak ikan mabuk bersama warga dari desa lain.

“Bengawan munggut ini sudah lama terjadi hampir setahun sekali saat awal musim hujan. Air sungai mendadak keruh, kalau sepertinya ikannya kaget dan mabuk. Itu erjadi karena debit air sungai naik dan berwarna keruh,” kata Mujiharjo, Minggu (23/10/2022).

Fenomena ikan mabuk massal itu terjadi hampir setiap tahun saat awal musim hujan, sehingga warga memanfaatkannya untuk menangkap ikan sebanyak-banyaknya. Penangkapannya juga lebih mudah karena banyak ikan yang menepi ke bibir sungai karena kehabisan oksigen.

Puluhan warga pun sampai masuk ke bagian sisi sungai yang dangkal dan dengan mudah mengumpulkan ikan-ikan itu mengunakan tangan kosong. Namun ada juga yang ingin mendapatkan tangkapan ikan banyak, sehingga warga mengunakan jaring, jala dan sebagainya.

Lucunya, ada yang memakai kain seperti kelambu, korden, bahkan sarung atau kain batik untuk menangkap ikan lebih banyak. Meski airnya berwarna keruh, menurut warga, ikan yang ditangkap tidak mempengaruhi rasa dan aromanya.

Rencananya ikan-ikan hasil tangkapan tersebut akan dimasak sendiri. Namun kalau mendapat banyak maka ikan-ikan itu akan dijual.

Tidak hanya orang dewasa yang mencari ikan mabuk, banyak juga anak-anak yang ikut berebut menangkap ikan. Apalagi bertepatan hari libur sekolah, banyak anak memanfaatkan waktunya untuk ikut mencari ikan di Bengawan Solo.

Mereka sama sekali tidak takut bahaya seperti tenggelam atau terseret arus, meski rata-rata bisa berenang. Maklum permukiman mereka dekat dengan sungai sehingga mandi di Bengawan Solo menjadi kebiasaan mereka.

Ikan mabuk ini juga menjadi hiburan warga dan anak-anak yang tidak ikut terjun ke sungai. Mereka menyaksikan dari bibir tanggul. *****

sumber: https://surabaya.tribunnews.com/2022/10/23/bengawan-solo-meluap-warga-lamongan-punya-tradisi-meraup-ikan-ikan-mabuk-dengan-tangan-kosong




By



© MA AL MUSLIMUN
ISLAMI POPULIS BERKUALITAS MANDIRI
Kawistolegi Karanggeneng Lamongan 62254
 2025